Untuk memastikan proses penyusunan Feasibility Study Proyek Energi Terbarukan Berbasis Komunitas berjalan sesuai dengan TOR TAPP MCA-Indonesia, Tim MCA-Indonesia melakukan pengecekan langsung lokasi yang diusulkan khususnya pada lokasi WA 3A-35 yang diketuai oleh Mr Frederick Holloway.
Kunjungan tersebut berlangsung selama 2 (dua) hari yakni dari tanggal 1 - 2 Oktober 2015. Lokasi WA 3A-35 yang berada di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat yang dikunjungi adalah :
- SVP Project : Kunik Tamu, Jorong Panariak Nagari Batu Bajanjang, Kec. Tigo Lurah. dan Aia Kaciak, Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo, Kec. Hiliran Gumanti
- MHP Project : Koto Tingga, Nagari Koto Hilalang Kec. Kubung.
Dalam kunjungannya Tim MCA-Indonesia didampingi oleh Applicant dan Konsultan WA 3A-35 bersama dengan pemerintah nagari dan jorong serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Untuk menilai kelayakan tersebut Tim MCA-Indonesia juga melakukan pertemuan dengan masyarakat pada setiap lokasi yang dikunjungi, untuk mendapatkan informasi secara langsung terkait usulan proyek yang sudah disampaikan sebelumnya melalui applicant dan konsultan.
Beberapa hal yang menjadi fokus kunjungan terkait dengan :
- Kondisi dan ketersediaan energi penerangan dan energi pembangkit lainnya yang ada saat ini dan yang akan diusulkan
- Kondisi perekonomian dan tingkat penghidupan masyarakat di lokasi kegiatan
- Kondisi sosial budaya dan peran kelembagaan masyarakat serta dukungan pemerintah setempat
- Kondisi lingkungan disekitar lokasi kegiatan
- Sumber daya pendukung pelaksanaan kegiatan
- Aspek legalitas dan pembebasan lahan
- Pengembangan kegiatan (ekonomi, peningkatan kapasitas, dll)
- Integrasi proyek dalam mendukung keberlanjutan dan pengembangan kegiatan
- dll
- Sudah sangat lama masyarakat mendambakan tersedianya listrik didaerah mereka
- Belum seluruh rumah tangga dapat terlayanan oleh PLN untuk penyediaan energi penerangan dan kebutuhan energi lainnya
- Usaha ekonomi produktif, industri dan jasa tidak dapat berkembang karena energi listrik tidak ada.
- Kualitas pendidikan yang masih rendah karena prasarana pendidikan tidak dapat difungsikan.
- Kualitas pelayanan kesehatan yang masih kurang, karena perangkat dan prasarana kesehatan tidak dapat digunakan.
- Pelayanan pemerintahan tidak optimal, karena prasarana pendukung masih tradisionil
- Kurangnya pengetahuan dan Informasi yang didapat masyarakat melalui media elektronik
- Tingginya tingkat resiko kesehatan di rumah tangga, karena sebagian besar masyarakat masih menggunakan minyak tanah dan kayu untuk penerangan dan kebutuhan memasak, dan juga bisa menyebabkan kebakaran
- dll
Direncanakan paling lambat Desember 2015 sudah ada keputusan, terkait apakan usulan akan didanai atau tidak. Meskipun tidak didanai oleh MCA-Indonesia, hasil FS ini akan diserahkan ke pemerintah daerah untuk dipertimbangkan didanai melalui APBD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar