Cari Blog Ini

Sabtu, 06 Februari 2016

Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan (EFSD)

Strategi yang digunakan adalah pendekatan Sustainable Livelihood (SL) adalah program yang tengah dikembangkan untuk mengatasi kemiskinan di tingat global. Awalnya SLA dipopulerkan oleh Robert Chambers dan Gordon Conway dari IDS-UK kini menjadi program pembangunan yang berkelanjutan. Adapun yang dimaksud dengan SLA itu sendiri adalah kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap orang/masyarakat untuk menjalankan kehidupannya dengan menggunakan kapasitas/kemampuan serta kepemilikan sumberdaya untuk mencapai tingkat kehidupan yang diharapkan. Namun alat SLA masih perlu dimodifikasi dan diadaptasi untuk menyesuaikan diri terhadap prioritas dan situasi lokal.

Dalam kerangka SLA ada beberapa hal penting yang saling mempengaruhi, yaitu kondisi rentanasetkebijakan,strategi dan capaian.

Aset

Aset adalah sesuatu yang dimiliki (berkuasa mengkontrol) atau dapat diakses untuk menjalankan penghidupan. Aset merupakan modal untuk melaksanakan kegiatan sehingga tujuan penghidupan bisa dicapai. DFID mengkelompokkan aset ke dalam lima kelompok yang disebut Pentagon Aset yaitu

  • Human Capital (Sumberdaya Manusia)
  • Natural Capital (Suberdaya Alam)
  • Financial Capital (Sumberdaya Keuangan)
  • Social Capital (Sumberdaya Sosial)
  • Physical Capital (Sumberdaya Infrastruktur)
Capaian

Capaian akhir dari livelihood adalah kesejahteraan saat ini dan bagi generasi mendatang. Namun prioritas jangka pendek perlu ditargetkan, karena capaian sifatnya beragam maka ketepatan mengidentifikasi sesuai harapan dapat membuat proses pembangunan lebih cepat dan tepat. Untuk mengukur capaian/tujuan dari kegiatan yang diinginkan bisa dilakukan dengan mendiskusikan indikator-indikatornya dengan masyarakat kelompok sasaran serta mengajak mereka memantau proses-proses yang berjalan dan mengamati perubahan-perubahan yang tidak terduga misalnya: perubahan dalam hubungan sosial, akumulasi atau hilangnya aset-aset oleh kelompok tertentu, dsb.

Faktor yang mempengaruhi

Faktor yang bisa mempengaruhi capaian livelihood program antara lain:

  • Faktor internal, misalnya: motivasi, kekuatan aset yang dimiliki,
  • Faktor eksternal: 
  1. Kerentanan yaitu perubahan yang terjadi baik secara cepat, lambat maupun musiman yang mengakibatkan rentannya masyarakat. 
  2. Struktur dan Proses yaitu perubahan yang diakibatkan oleh kebijakan, norma-norma yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat, LSM, maupun pengusaha.

  • Faktor Kerentanan
Faktor kerentanan terdiri dari:
  1. Faktor perubahan lambat (Trends) misalnya: Pertambahan Jumlah Penduduk, Perubahan Teknologi,  Perubahan fungsi hutan, sumberdaya ikan, polusi air dan udara.
  2. Faktor Perubahan mendadak (Shocks) misalnya: Banjir, Wabah Penyakit, Konflik.
  3. Faktor perubahan musiman (Seasonality). Musim panen, musim kering, musim hujan.
Sumber : http//dayaannisa.or.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar