LATAR BELAKANG
Pada 25-27 September 2015 dunia menyepakati 17 program pembangunan berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDGs). Secara garis besar, 17 tujuan SDGs dapat dikelompokkan dalam empat pilar, yakni pembangunan manusia, pembangunan ekonomi,pembangunan lingkungan hidup, dan governance.
Pilar pembangunan manusia lekat dengan penyediaan pelayanan dasar sehingga tujuan SDGs yang dapat dikelompokkan dalam beberapa sektor. Sektor-sektor itu adalah menjamin kehidupan yang sehat, memastikan pemerataan kualitas pendidikan dan pendidikan inklusif serta pembelajaran seumur hidup untuk semua, mengakhiri kemiskinan dan mencapai kesetaraan gender, serta memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
Tujuan SDGs pada pilar pembangunan lingkungan hidup antara lain memastikan ketahanan pangan dan gizi yang baik, mencapai akses universal ke air dan sanitasi, menjamin energi yang berkelanjutan, memastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan, mengambil tindakan untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, mengelola aset sumber daya alam secara berkelanjutan, mengelola ekosistem yang berkelanjutan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.
Sedangkan tujuan SDGs di pilar ekonomi yakni mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pekerjaan yang layak untuk semua, membangun infrstruktur, mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan berkesinambungan dan mendorong inovasi, membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, ulet, dan berkelanjutan.
Dalam bidang governance, tujuan SDGs antara lain mengurangi kesenjangan dalam dan antarnegara, memastikan masyarakat stabil dan damai, dan memperkuat cara pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Tujuan-tujuan SDGs tersebut mempunyai sejumlah target yang akan dicapai, dan untuk itu diperlukan strategi serta indikator pencapaian SDGs tersebut. Berikut akan diuraikan strategi yang perlu dilakukan dan (calon) indikator yang dapat digunakan.
STRATEGI PENCAPAIAN TARGET DAN INDIKATOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
TUJUAN 1. MENGHAPUS SEGALA BENTUK KEMISKINAN
Strategi:
- Memperluas dan menyempurnakan pelaksanaan sistem jaminan sosial terutama jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan
- Meningkatkan ketersediaan penyediaan pelayanan dasar yang disertai dengan peningkatan kualitas pelayanannya dan jangkauannya bagi masyarakat miskin dan rentan berupa pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial dan infrastruktur dasar
- Meningkatkan kemampuan penduduk miskin dalam mengembangkan penghidupan yang berkelanjutan melalui penguatan asset sosial penduduk miskin, peningkatan kemampuan berusaha dan bekerja penduduk miskin, dan peningkatan dan perluasan akses penduduk miskin terhadap modal.
Indikator:
- Persentase penduduk dengan daya beli di bawah $1,25 per kapita per hari (PPP)
- Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, dibedakan
- Persentase penduduk yang tercakup dalam program perlindungan sosial
- Jumlah bidang tanah yang bersertifikat di perdesaan
- Persentase realisasi terhadap target sertifikasi tanah di perdesaan
- Jumlah korban bencana alam yang meninggal dunia
- Kerugian akibat bencana alam dalam rupiah dan $US
TUJUAN 2. MENGAKHIRI KELAPARAN, MENCAPAI KETAHANAN PANGAN DAN PENINGKATAN GIZI, DAN MENCANANGKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
Strategi:
- Peningkatan produksi padi dan sumber pangan protein dari dalam negeri;
- Peningkatan kelancaran distribusi dan penguatan stok pangan dalam negeri;
- Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; dan
- Mitigasi gangguan iklim terhadap produksi pangan.
Indikator:
- Persentase produksi yang dicapai terhadap target produksi pertanian tanaman pangan
- Jumlah penyuluh pertanian per 1000 petani
- Persentase petani yang mendapatkan penyuluhan
- Perubahan tahunan luas lahan kritis
TUJUAN 3. MENJAMIN KEHIDUPAN YANG SEHAT DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PENDUDUK DI SEGALA USIA
Strategi:
- Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas
- Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
- Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
- Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas
- Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi dan alat kesehatan
- Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
- Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya manusia kesehatan
- Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
- Menguatkan manajemen, penelitian pengembangan dan sistem informasi
- Memantapkan pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) bidang kesehatan
- Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan.
Indikator:
- Angka kematian neonatal, bayi dan balita
- Angka Kematian Ibu
- Prevalensi HIV/AIDS, jumlah kasus baru dan kasus kumulatif
- Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan ARV
- Angka kematian akibat HIV yang dilaporkan (CFR)
- Angka kejadian tuberkolosis (semua kasus/100.000 penduduk/tahun)
- Tingkat prevalensi tuberkolosis (per 100.000 penduduk)
- Tingkat kematian karena tuberkolosis (per 100.000 penduduk)
- Insiden malaria
- Jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas per 100.000 penduduk
- Rata-rata polusi udara perkotaan (PM10)
- Persentase balita yang menerima imunisasi lengkap
- Tingkat prevalensi kontrasepsi (CPR)
- Fasilitas program kesehatan jiwa di RS dan Puskesmas
- Skor pola pangan harapan (PPH)
- Prevalensi gemuk dan sangat gemuk
- Prevalensi perokok saat ini penduduk usia 15 tahun ke atas
- Prevalensi peminum alkohol 12 bulan dan 1 bulan terakhir
TUJUAN 4. MENJAMIN KUALITAS PENDIDIKAN YANG ADIL DAN INKLUSIF SERTA MENINGKATKAN KESEMPATAN BELAJAR SEUMUR HIDUP UNTUK SEMUA
Strategi:
- Melaksanakan wajib belajar 12 tahun;
- Meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan pelatihan keterampilan melalui peningkatan kualitas lembaga pendidikan formal
- Memperkuat jaminan kualitas (quality assurance) pelayanan pendidikan
- Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya
- Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel
- Meningkatkan pengelolaan dan penempatan guru
- Meningkatkan pemerataan akses pendidikan tinggi
- Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi
- Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi; (10) meningkatkan tata kelola kelembagaan perguruan tinggi.
Indikator:
- Persentase anak yang mengikuti pendidikan prasekolah.
- Angka Kelulusan SD
- Angka Kelulusan SMP dan SMA
- APK Pendidikan Tinggi
TUJUAN 5. MENCAPAI KESETARAAN GENDER DAN MEMBERDAYAKAN SEMUA PEREMPUAN DAN ANAK PEREMPUAN
Strategi:
- Peningkatan pemahaman dan komitmen tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses, dan bidang pembangunan, di tingkat nasional maupun di daerah
- Penerapan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender (pprg) di dalam berbagai bidang pembangunan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, politik, ekonomi, dan hukum.
Indikator:
- Prevalensi wanita 15-49 tahun yang mengalami kekerasan fisik dan seksual oleh pasangan intimnya dalam 12 bulan terakhir.
- Persentase kasus kekerasan seksual dan berbasis gender terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan, diselidiki dan dijatuhi hukuman.
- Persentase wanita berusia 20-24 tahun yang telah menikah atau menikah sebelum berusia 18 tahun.
- Prevalensi praktek tradisional yang berbahaya.
- Jumlah rata-rata jam yang dihabiskan untuk pekerjaan dibayar dan tidak dibayar (beban kerja total), berdasarkan jenis kelamin.
- Persentase kursi yang diduduki perempuan dan minoritas di parlemen nasional dan/atau daerah
- Tingkat kebutuhan pelayanan KB yang terpenuhi.
- Angka kelahiran total.
TUJUAN 6. MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN MANAJEMEN AIR DAN SANITASI SECARA BERKELANJUTAN
Strategi:
- Menjamin ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi
- Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan melalui penerapan manajemen aset baik di perencanaan, penganggaran, dan investasi
- Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat
- Peningkatan efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi.
Indikator:
- Proporsi rumah tangga yang memiliki akses air minum layak
- Proporsi rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak,
- Persentase total sumber air yang digunakan.
TUJUAN 7. MENJAMIN AKSES TERHADAP ENERGI YANG TERJANGKAU, DAPAT DIANDALKAN, BERKELANJUTAN, DAN MODERN
Strategi:
- Meningkatkan produksi energi primer terutama minyak dan gas dari lapangan yang mengalami penurunan tingkat produksinya
- Meningkatkan cadangan penyangga dan operasional energi
- Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi; meningkatkan aksesibilitas energi
- Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi dan listrik
- Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih transparan dan tepat sasaran
- Memanfaatkan potensi sumber daya air untuk PLTA.
Indikator:
- Persentase rumah tangga yang menggunakan bahan bakar (listrik, gas/ elpiji, gas kota, dan minyak tanah ) untuk memasak
- Persentase rumah tangga dengan sumber penerangan utama listrik PLN dan listrik non PLN
- Tingkat intensitas energi primer
TUJUAN 8. MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG MERATA DAN BERKELANJUTAN, TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DAN PRODUKTIF, SERTA PEKERJAAN YANG LAYAK UNTUK SEMUA
Strategi:
- Mengoptimalkan kerjasama global dengan memperhatikan dimensi sosial dan budaya
- Memperluas lapangan kerja
- Meningkatkan iklim investasi dan promosi ekspor
- Meningkatkan sinergi arah kebijakan industri
- Meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja serta pengembangan sistem kerja yang layak
- Pendalaman kapital dan pendidikan tenaga kerja
- Peningkatan partisipasi perempuan dalam tenaga kerja.
Indikator:
- PNB per kapita (PPP, current US$ Atlas method)
- Laporan dan implementasi Sistem Neraca Ekonomi dan Lingkungan
- Persentase angkatan kerja usia 15-24 tahun yang bekerja, menurut sektor formal dan informal
- Ratifikasi dan implementasi standar kerja fundamental ILO dan kepatuhan dalam hukum dan praktek
TUJUAN 9. MEMBANGUN INFRASTRUKTUR TANGGUH, MEMPROMOSIKAN INDUSTRIALISASI INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN DAN MENDORONG INOVASI
Strategi:
- Mempercepat pembangunan sistem transportasi multimoda
- Mempercepat pembangunan transportasi yang mendorong penguatan industri nasional untuk mendukung sistem logistik nasional dan penguatan konektivitas nasional dalam kerangka mendukung kerjasama regional dan global
- Membangun sistem dan jaringan transportasi yang terintegrasi untuk mendukung investasi pada koridor ekonomi, kawasan industri khusus, kompleks industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi
- Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam penyelengaraan transportasi serta pertolongan dan penyelamatan korban kecelakaan transportasi
- Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi yang ramah lingkungan dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan
- Mentransformasi kewajiban pelayanan universal (universal service obligation/USO) menjadi broadband-ready dengan cara reformulasi kebijakan penggunaan dana USO yang lebih berorientasi kepada ekosistem broadband (tidak hanya untuk penyediaan infrastruktur dan daerah perdesaan) dan memperkuat kelembagaan pengelola dana USO
- Mengoptimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit sebagai sumber daya terbatas
- Mendorong pembangunan fixed/wireline broadband termasuk di daerah perbatasan negara
- mempercepat implementasi e-government dengan mengutamakan prinsip keamanan, interoperabilitas dan cost effective
- Mendorong tingkat literasi dan inovasi TIK
Indikator:
- Akses terhadap jalan untuk segala musim/all season road
- Langganan broadband telepon genggam per 100 penduduk, menurut perkotaan/ pedesaan
- Persentase rumahtangga dengan akses internet di perdesaan
- Nilai tambah sektor manufaktur (MVA) sebagai persentase terhadap PDB
- Jumlah emisi gas rumah kaca
- Persentase jumlah pekerja sektor industri terhadap total tenaga kerja
TUJUAN 10. MENGURANGI KETIMPANGAN DALAM DAN ANTAR NEGARA
Strategi:
- Peningkatan penyerapan tenaga kerja miskin dan rentan produkif ke dalam sektor industri pengolahan unggulan
- Pengembangan aktivitas ranta pengolahan yang bersifat penambahan nilai (value added) untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal dan komoditas unggulan berbasiskan agro industri
- Perbaikan rantai distribusi komoditas unggulan yang berpihak kepada petani kecil
- Pengembangan ekonomi lokal di pulau‐pulau terluar berbasis potensi alam daerah setempat.
Indikator:
- Persentase rumahtangga dengan pendapatan di bawah 50% dari median pendapatan (“kemiskinan relatif”)
- Koefisien Gini
- Persentase BPR terhadap Pendapatan Nasional Bruto
TUJUAN 11. MEMBUAT KOTA DAN PEMUKIMAN PENDUDUK YANG INKLUSIF, AMAN, TANGGUH, DAN BERKELANJUTAN
Strategi:
- Perwujudan sistem perkotaan nasional (SPN)
- percepatan pemenuhan standar pelayanan perkotaan (SPP) untuk mewujudkan kota aman, nyaman, dan layak huni
- Pembangunan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana
- Pengembangan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi dan budaya lokal
- Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan,
Indikator:
- Persentase penduduk perkotaan tinggal di daerah kumuh
- Persentase rumah tangga di perkotaan menurut perlakuan terhadap sampah
- Ruang terbuka hijau di perkotaan
TUJUAN 12. MENJAMIN POLA PRODUKSI DAN KONSUMSI YANG BERKELANJUTAN
Strategi:
- Inventarisasi dan sinkronisasi kebijakan sektor-sektor prioritas terkait dengan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan
- Menggalakkan penggunaan teknologi bersih untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan mengurangi limbah
- Penyebaran informasi ketersediaan produk ramah lingkungan bagi konsumen/ masyarakat mengenai manfaat produk tersebut
- Pengembangan standar produk ramah lingkungan yang terukur
- Pengembangan peraturan dan standar pelayanan publik dalam penerapan pola konsumsi berkelanjutan.
Indikator:
- Kerugian pascapanen (susut hasil panen padi)
- Konsumsi bahan perusak ozon
- Kedalaman optik aerosol (AOD)
TUJUAN 13. MENGAMBIL TINDAKAN SEGERA UNTUK MEMERANGI PERUBAHAN IKLIM DAN DAMPAKNYA
Strategi:
- Peningkatan pelibatan sektor baik di pusat maupun di daerah untuk melaksanakan kegiatan penurunan emisi dan pengalokasian pendanaannya;
- Standarisasi kegiatan penurunan emisi di setiap sektor.,
- Meningkatkan kontribusi swasta dan masyarakat dalam penurunan emisi GRK;
- Pengembangan dan penerapan insentif fiskal;
- Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan RAN/RAD-GRK dan adaptasi;
- Pelaksanaan kegiatan dan rencana aksi terkait dengan REDD+, baik yang berdampak langsung, maupun tidak langsung pada penurunan emisi GRK;
- Pengembangan indeks dan indikator kerentanan, serta penguatan sistem informasi iklim dan cuaca;
- Pelaksanaan kajian kerentanan dan peningkatan ketahanan (resiliensi) pada sektor yang sensitive serta pelaksanaan pilot adaptasi;
- Sosialisasi RAN-API dan peningkatan kapasitas daerah dalam upaya adaptasi.
Indikator:
- Intensitas CO2 dari sektor listrik (gCO2 per KWh)
- Intensitas CO2 dari sektor transportasi (gCO2/vkm)
TUJUAN 14. MELESTARIKAN SAMUDERA, LAUT, DAN SUMBER DAYA KELAUTAN SECARA BERKELANJUTAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Strategi:
- Peningkatan sarana dan prasarana dalam mendukung konektivitas laut;
- Peningkatan sdm, iptek, wawasan dan budaya bahari;
- Peningkatan tata kelola dan pengamanan wilayah juridiksi dan batas laut Indonesia;
- Peningkatan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan pengendalian kegiatan illegal;
- Pengelolaan pulau-pulau kecil, terutama pulau-pulau terluar. pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar; (6) peningkatan pengamanan pesisir dan konservasi perairan
Indikator:
- Ocean Health Index
- Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman
TUJUAN 15. MELINDUNGI, MEMULIHKAN, DAN MENINGKATKAN PEMANFAATAN SECARA BERKELANJUTAN TERHADAP EKOSISTEM DARAT, MENGELOLA HUTAN SECARA BERKELANJUTAN, MEMERANGI DESERTIFIKASI, DAN MENGHENTIKAN DAN MEMULIHKAN DEGRADASI LAHAN DAN MENGHENTIKAN HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI
Strategi:
- (1) Peningkatan instrumen penegakan hukum; (2) peningkatan efektivitas penegakan hukum; (3) peningkatan efektivitas dan kualitas pengelolaan hutan
Indikator:
- Perubahan tahunan kawasan hutan dan lahan budidaya
- Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan
- Red List Index
TUJUAN 16. MENINGKATKAN MASYARAKAT YANG INKLUSIF DAN DAMAI UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, MENYEDIAKAN AKSES TERHADAP KEADILAN BAGI SEMUA, DAN MEMBANGUN INSTITUSI YANG EFEKTIF, AKUNTABEL DAN INKLUSIF DI SEMUA
Strategi:
- Mempromosikan proses pembangunan yang inklusif;
- Menghormati hak-hak semua kelompok sosial-budaya, minoritas, masyarakat adat, agama;
- Melestarikan seluruh budaya warisan dan sumber daya alam dan
- Menghormati hak mereka untuk menentukan dan mewujudkan aspirasi pembangunannya.
Indikator:
- Jumlah desa menurut adanya korban perkelahian massal (meninggal dan luka- luka), indikator proksi
- Pengungsi dan pengungsian internal akibat konflik dan kekerasan
- Corruption Perception Index (CPI), IPK Kota di Indonesia
- Persentase balita yang memiliki akta kelahiran
- Kepatuhan terhadap rekomendasi dari UPR dan perjanjian PBB
- Indikator dari variabel kebebasan berkumpul dan berserikat
TUJUAN 17. MEMPERKUAT SARANA PELAKSANAAN DAN MEREVITALISASI KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Strategi:
- Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global;
- Meningkatkan kesiapan publik domestik dan meningkatnya peran (kontribusi) dan kepemimpinan Indonesia di ASEAN;
- Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum bilateral, multilateral, regional dan global;
- Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular;
- Meningkatkan promosi dan pemajuan demokrasi dan HAM;
- Meningkatkan kerjasama ekonomi internasional di tingkat multilateral, regional, dan bilateral dengan prinsip mengedepankan kepentingan nasional, saling menguntungkan, serta memberikan keuntungan yang maksimal bagi pembangunan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
Indikator:
- Indeks Kebahagiaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar